Posts Tagged konsep kesepian

Definisi Kesepian


Kesepian didefinisikan oleh Perlman dan Peplau (1982) sebagai suatu tanda peringatan bagi seseorang yang memiliki kekurangan dalam hubungansosial. Dalam beberapa cara yang penting, kekurangan ini mungkin muncul karena kualitas ataupun kuantitas seseorang yang sedikit dalam melakukan hubungan sosial (Sears dkk, 1999).

Weiss (dalam Peplau dan Perlman, 1982) mengatakan kesepian tidak disebabkan kerena sendiri tetapi dikarenakan tidak memiliki seseorang yang berarti dalam suatu hubungan. Kesepian nampak sebagai respon dari
ketidakhadiran suatu hubungan.Kesepian juga berarti suatu keadaan mental dan emosional yang terutama dicirikan oleh adanya perasaan terasing dan kurangnya hubungan sosial yang ada (Bruno,2000).

Menurut Brehm dan Kassin (1993) kesepian adalah perasaan kurang memiliki hubungan sosial yang diakibatkan ketidakpuasan dengan hubungan sosial yang ada (dalam Dayakisni & Hudaniah, 2003). Kesepian menurut Fieldman (1985) adalah ketidakmampuan untuk mempertahankan tingkatan darikeinginan untuk berhubungan dengan orang lain. Sementara itu menurut Baron dan Byrne (1994) adalah suatu perasaan ketika seseorang ingin membangun sebuah hubungan dengan orang tetapi dia tidak dapat melakukannya

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kesepian adalah
suatu perasaan yang dialami oleh seseorang ketika individu tersebut ingin
membangun sebuah hubungan dengan orang tetapi dia tidak dapat melakukannya.

Referensi:

Banister, P.dkk. (1994). Qualitative methods in psychology, A reasearch guide. Buckingham : Open University Press.
Baron, R A & Byrne, D. (1997). Social Psychology: Understanding Human
Interaction, 9th edition. Massachusetts : Allyn & Bacon
Baron, R.A & Byrne, D. (2000). Social Psychology: Understanding Human
Interaction, 9th edition. Massachusetts: Allyn & Bacon
Blomqvist. L, Pitkala. K & Routasalo. P (2007). Images of Loneliness : Using Art as an Educational Method in Professional Training. The Journal of
Continuing Education Nursing, March/April- Vol 38, No. 2
Brehm, S.S. 1992. Intimate Relationship, 2nd edition. New York : McGraw-Hill
Bruno, F.J.(2008). Conquer Loneliness Menaklukkan Kesepian. Jakarta:Penerbit Gramedia Pustaka
Count-down-at-7. Putus Cinta. (2006), 30, Juni. Online Internet Available
http://www.hendribun.blogspot.com/2006/04/putus-cinta-count-down-at-7.html, 4-April- 2007
Deux, Kay, Dane, F.C & Wrightsman, L.S. (1993). Social Psychology In the ‘90s. (6th ed). California: Brooks/Cole Publishing Company
Gay, R & Airasian, P (2003). Educational reasearch: competencies for analysis &
application (7th ed). New Jersey : Merril Prentice Hall
Hurlock, Elizabeth B. (1998). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi Ke-5. Jakarta: Erlangga.
Universitas Sumatera Utara 75
Inglis. I (2004). A Brief Life : Broken Hearts and Sudden Deaths. Popular Music,Vol. 27, No. 4. Academic Research Library pg. 477.
Kompas. Konsultasi Psikologi. (2004), 06, Juni. Online. Internet. Available
http://www.kompas.com/kesehatan/news/04/0/06/054911.htm, 17-April-2007
Kompas Cybermedia. Konsultasi Psikologi. 2004, 06, Juni. Online. Internet.
Available http://www.kompas.com/kesehatan/news/06/0/054911.htm, 30 April
2007
Monk, F. J & Koers A. M. P, Haditono S. R. 1996. Psikologi Perkembangan :
Pengantar Dalam Berbagi Bagiannya, Yogyakarta : Gajah Mada
University Press
Moleong, L.J (2002). Metodologi Penelitian kualitatif. Cetakan keenam belas.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset
Papalia, D.E & Olds, S.W. 2001. Human Development, 8th edition. New York:
McGraw-Hill
Poerwandari, E.K. 2005. Pendekatan Kualitatif untuk penelitian perilaku
manusia. Jakarta : Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan
pendidikan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Taylor, S.E., Peplau, L.A., Sears, D.O. 2000. Social Psychology, 10th edition.USA : Prentice Hall

SKRIPSI: Shafira

KESEPIAN PADA REMAJA YANG PUTUS PACARAN

Tinggalkan sebuah Komentar